Di
Yogyakarta merupakan gudangnya penyimpanan benda-benda bersejarah
dari benda peninggalan di masa perjuangan sampai penyimpanan
binatang maupun tumbuhan yang telah diawetkan
Museum
Affandi
Museum
ini merupakan rumah dan studio bagi Bapak Affandi, seorang
yang telah terkenal dalam bidang lukis karena mempunyai
" aliran"nya sendiri. Museum ini terletak di Jalan
Adisucipto (jalan menuju airport). Bangunan yang memiliki
keunikan arsitektur dan berlokasi ditepi Sungai Gadjah Wong.
Museum ini menyimpan koleksi lukisan Bapak Affandi semasa
hidupnya.
[kembali
keatas]
Museum
Biologi
Museum
ini berada di jalan Sultan Agung. Museum ini merupakan bagian
dari fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang digunakan
berhubungan dengan Flora dan Fauna Indonesia. Dilengkapi
dengan diorama serta keterangan mengenai kehidupan hewan-hewan
yang ada di indonesia. Diantara banyak binatang yang dimuseum
kan salah satunya adalah komodo (Veranus Comodoensis)
binatang melata terbesar didunia yang hanya hidup di Pulau
Komodo.
[kembali
keatas]
Museum
Dirgantara Mandala
Museum
ini terletak di komplek AURI, kawasan lapangan udara Adisucipto
Yogyakarta. Museum ini banyak menampilkan sejarah kedirgantaraan
bangsa Indonesia serta sejarah perkembangan angkatan udara
RI pada khususnya. Selain terdapat diorama juga terdapat
bermacam-macam jenis pesawat yang dipergunakan pada masa
perjuangan. Beberapa model dari pesawat tersebut adalah
milik tentara jepang yang digunakan oleh angkatan udara
Indonesia
[kembali
keatas]
Museum Sonobudoyo
terletak
di sebelah utara alun-alun Yogyakarta berseberangan dengan
kraton dibangun pada tahun 1935 dan beraksitekturkan jawa.
Museum ini terbagi atas berbagai ruang yang meliputi ruang
museum, pagelaran, auditorium, panti budaya, reparasi, studio
koleksi serta ruang edukasi. Museum Sonobudoyo berisi benda-benda
yang bermakna etnologi dan arkeologi dari wilayah Cirebon,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Bali dan Lombok. Musium
ini juga terdapat perpustakaan yang menyimpan bermacam buku
buku yang berisi tentang kebudayaan jawa. di musium ini
juga menyimpan bermacam macam topeng dan wayang, gamelan,
dan senjata kuno.
[kembali
keatas]
Museum
Wayang Kekayon
Museum
yang terletak di Jl. Raya Yogya-Wonosari Km 7 merupakan
museum yang menyimpan berbagai jenis wayang dari Yogyakarta,
Solo, Madura, Bali, bahkan juga beberapa wayang dari luar
negeri. Museum ini juga dilengkapi dengan auditorium dan
ruang video untuk presentasi pagelaran wayang. Di halaman
museum terdapat koleksi tanaman langka, kantin, dan ruang
cinderamata. Museum buka setiap hari dari pukul 08.00 -
15.00 WIB. Pariwisata Militer Seni Keilmuan
[kembali
keatas]
Museum
Puro Pakualaman
Selain
kraton Kasultanan Yogyakarta terdapat sebuah istana lain
yang terletak di Jalan Sultan Agung, Istana Puro Pakualaman,
tempat tinggal Sri Paku Alam. Sayap timur bagian depan dari
istana ini dipergunakan sebagai Museum Puro Pakualaman dengan
mempergunakan empat buah ruangan. Dalam museum ini tersimpan
benda-benda bersejarah yang memiliki nilai budaya tinggi,
yang merupakan peninggalan masa silam dari keluarga Pakualaman.
[kembali
keatas]
Museum
Nyoman Gunarsa
Museum
ini terletak di Jl. Wulung 43 Papringan Catur Tunggal Depok
Sleman merupakan museum yang secara khusus menyimpan karya-karya
lukisan kontemporer dari beberapa pelukis. Museum yang merupakan
milik perorangan, yakni milik pelukis Nyoman Gunarsa, tersebut
juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman yang mengadakan
diskusi, sarasehan, ceramah dan sebagainya.
[kembali
keatas]
Museum
Kereta Kraton
Museum
ini terletak di komplek Kraton berseberangan dengan bangsal
Pagelaran. Tepatnya di sebelah Jalan Rotowijayan. Koleksi
Museum ini dikhususkan untuk menyimpan jasa angkutan yang
pernah dipergunakan sultan-sultan Yogyakarta dan kerabat
kraton dan segala macam kegiatan. Beberapa kereta yang
ada didalamnya antara lain : Kereta Kyai Jaladara, Kereta
Kyai Mandajuala serta kereta yang dipergunakan untuk penobatan
Sri Sultan Hamengku Buwono VI s/d X yaitu kereta Kyai Garuda
Yeksa
[kembali
keatas]
Benteng
Vredeburg
Benteng
Vredeburg terletak di sudut antara Jalan A. Yani dan berhadapan
dengan Gedung Agung Yogyakarta. Di dalam benteng ini tersimpan
gagasan Belanda yang diterjemahkan dalam seni dan bangunan.
Juga ditampilkan diorama-diorama yang bercerita tentang
perjalanan panajang bangsa Indonesia menggapai kemerdekaannya.
Benteng ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada
tahun 1765-1788. Benteng yang artinya perdamaian ini
berbentuk bujur sangkar dan memiliki empat sudut yang disebut
SELEKA. Benteng yang mampu menampung 500 orang ini mempunyai
parit yang digunakan sebagai perintang gerakan serangan
musuh. Juga terdapat empat buah anjungan untuk menempatkan
dan menembakkan meriam-meriam, tempat upacara, serta bangunan-bangunan
tempat tinggal prajurit dan perwira. Pada tanggal 9 Agustus
1980 Benteng Vredeburg resmi menjadi pusat informasi dan
pembangunan budaya nusantara.
[kembali
keatas]
Museum
Perjuangan
Museum
perjuangan dibangun di bekas Ndalem Brotokusuman, Jalan
Kolonel Sugiyono Yogyakarta. Arsitektur bangunan merupakan
perpaduan antara gaya Romawi kuno dengan gaya Indonesia
jaman candi-candi. Sebagai museum sejarah, Museum Perjuangan
menyimpan benda-benda yang menyertai perjuangan maupun informasi
tentang perjuangan itu sendiri, ia membatasi masa kesejarahannya
dari pra merdeka sampai pasca merdeka. Juga terdapat relief-relief,
foto-foto, replika, bahkan berupa barang-barang. Museum
ini di pugar pada tanggal 30 Juni 1980 dibawah pengawasan
bidang permuseuman sejarah dan purbakala Kanwil Pendidikan
dan Kebudayaan DIY.
[kembali
keatas]
Sasmitaloka
Sudirman
Museum
ini terdiri memuat sisi kehidupan Panglima Besar Jenderal
Sudirman. Sehingga barang-barang peninggalan foto serta
replika-replika yang terdapat di musium itu semuanya berhubungan
dengan Jenderal Sudirman. Museum ini terletak di Jalan Bintaran
No. 3 Yogyakarta yang dahulu merupakan tempat kediaman pak
Dirman. Didalam Sasmitloka ada 13 ruangan yang menceritakan
bagaimana ekspresi hidup pak Dirman keseharian. Setiap ruangnya
terdapat barang-barang peninggalan yang sekaligus menjadi
diorama bagi pak Dirman.
[kembali
keatas]
Museum
Dharma Wiratama
Museum
Dharma Wiratama terdapat di jalan Jenderal Sudirman 75 Yogyakarta.
Museum ini milik Angkatan Darat yang lebih merekam kisah
perjuangan sesudah Indonesia merdeka. Museum ini lebih banyak
menyimpan dan mempertontonkan kesiagaan alat-alat perang
besar jaman dahulu. selain itu juga tersimpan foto-foto
pejabat Kasad RI. Semua koleksi dimuseum ini terutama yang
kecil-kecil disimpan dalam almari besar didepannya diberi
kaca, dan beralaskan karpet warna merah matang. Pada tahun
1950 s/d 1980 gedung ini digunakan menjadi markas komando
resimen (Makorem). Barulah pada 1980 gedung ini dijadikan
museum Dharma Wiratama hingga sekarang.
[kembali
keatas]